Thursday, December 16, 2010

Rupiah Ditutup Anjlok 18 Poin

Rabu, 15 Desember 2010 17:45 WIB


(Vibiznews – Economy) – Pada penutupan perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta sore hari ini tampak nilai tukar rupiah mengalami pergerakan yang cenderung melemah terhadap rival utamanya, dolar AS (15/12). Mata uang lokal mulai mengalami penurunan tajam seiring dengan jatuhnya bursa-bursa saham kawasan, termasuk bursa lokal.

Nilai tukar dolar AS pada perdagangan kemarin kembali menemukan momentum penguatan. Dolar menguat setelah Presiden Barack Obama memutuskan untuk memperpanjang penurunan pajak dan meningkatkan jaring sosial untuk pengangguran. Dolar AS menguat di tengah harapan bahwa kebijakan tersebut akan dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi di AS.

Bursa saham di Asia tampak mengalami penurunan yang cukup tajam pada akhir perdagangan hari ini. Kondisi ini mengakibatkan para pelaku pasar memilih untuk keluar dari instrument investasi yang berisiko dan beralih pada dolar yang masih dirasa aman.

Rupiah ditutup pada posisi 9.035/9.045per dolar AS, melemah tajam sebesar 18 poin dibanding posisi penutupan pada hari sebelumnya 9.017/9.027. Pada pembukaan perdagangan pagi rupiah tampak berada pada posisi 9.019/9.029 per dolar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan rupiah masih akan cenderung bergerak dalam trend melemah. Meski demikian tampaknya rupiah masih akan berada dalam kisaran yang tidak terlalu jauh dari 8.800 – 9.000 per dolar dengan kehadiran intervensi BI.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)